Rabu, 12 November 2014

Energi matahari menjadi energi listrik


        Hello guys, lama banget nih aku gak berbagi cerita dengan kalian semua. Kali ini aku mau bagiin tentang Panel Surya. Ini tugas yang dikasih guru aku, pak Rudy Hilkya. 
Selamat membaca!

Andaikan energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya bisa diubah menjadi energi listrik sepenuhnya, mengapa tidak saya lakukan? Berikan alasannya minimal 3 halaman. 

A.        PERKENALAN

Sinar matahari mengandung banyak unsur. Salah satu unsurnya adalah photon. Photon inilah yang membantu menghasilkan energi listrik. Photon yang jatuh bersama unsur-unsur matahari lainnya ditampung oleh alat yang disebut panel surya. Jika sinar cukup kuat, photon dapat diserap sel surya dengan baik. Photon diserap ke dalam lapisan sel surya hingga menabrak elektron yang berada dalam panel surya. Ketika ditabrak, elektron pun lepas dari tempatnya. Elektron yang lepas itu bergerak menjadi arus listrik. Arus listrik yang terjadi dengan cara seperti ini disebut arus langsung. Arus langsung yang dihasilkan sel surya tidak dapat langsung digunakan untuk peralatan rumah tangga. Arus langsung ini harus diubah menjadi arus bolak-balik. Panel surya adalah lempeng penampung sinar matahari. Ini adalah bagian terpenting dari pembangkit listrik tenaga surya. Panel ini terdiri dari bagian-bagian kecil yang disebut sel surya. Fungsi sel surya menyerupai baterai, yakni untuk menghasilkan listrik. Bedanya, baterai menghasilkan energi melalui proses kimia. Sedangkan sel surya menghasilkan energi dengan mengolah sinar matahari yang diserap. (sumber : http://www.kidnesia.com/Kidnesia2014/Dari-Nesi/Sekitar-Kita/Teknologi/Mengolah-Matahari-Jadi-Listrik)

Contoh energi matahari yang diserap oleh atap rumah yang diubah menjadi energi listrik sepenuhnya (panel surya)

Sumber: 
http://www.google.com/url?sa=i&source=images&cd=&cad=rja&uact=8&ved=0CAgQjRw&url=http%3A%2F%2Fm.energitoday.com%2F2013%2F10%2F30%2Fpulau-pulau-kecil-akan-dipasangi-panel-surya-untuk-tarik-investor%2F&ei=XHNjVISfCoOjuQSvtYCADA&psig=AFQjCNGSsIgyGr_Se8IaHaUoW71PJ-6_3w&ust=1415890140299847




Sumber: 
http://www.google.com/imgres?imgurl=http%3A%2F%2Fenergisurya.files.wordpress.com%2F2007%2F12%2Fbipv-structure-2.jpg&imgrefurl=http%3A%2F%2Fenergisurya.wordpress.com%2F2007%2F12%2F24%2Fmenakar-harga-sel-surya%2F&h=263&w=521&tbnid=twoqrL0G6EvJ6M%3A&zoom=1&docid=TkUgRPjKXw_IxM&ei=OnNjVK_oBtiHuATp-IDIDw&tbm=isch&client=opera&ved=0CIUBEDMoXDBc&iact=rc&uact=3&dur=674&page=5&start=77&ndsp=22


Berdasarkan website yang beralamatkan http://powersurya.com/tag/listrik-tenaga-surya/, energi surya merupakan sumber energi yang ramah lingkungan karena tidak memancarkan emisi karbon berbahaya yang berkontribusi terhadap perubahan iklim seperti pada bahan bakar fosil. Dan berdasarkan http://id.wikipedia.org/wiki/Energi_listrik, Energi listrik adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam arus listrik dengan satuan ampere (A) dan tegangan listrik dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan satuan Watt (W) untuk menggerakkan motor, lampu penerangan, memanaskan, mendinginkan ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan bentuk energi yang lain.

Kedua energi tersebut sangat berkaitan dan berpengaruh bagi seluruh kegiatan dalam kehidupan manusia di bumi. Karena tanpa kedua energi tersebut, manusia tidak dapat melakukan apa-apa. Berbagai manfaat dapat kita rasakan bagi kehidupan manusia, baik dalam pemanfaatan energi matahari maupun pemanfaatan energi listrik. Contohnya saja manfaat energi matahari bagi kehidupan manusia secara umum, seperti mengeringkan pakaian basah yang sedang dijemur, sebagai sumber energi bagi tumbuhan dalam proses fotosintesis atau menghasilkan makanannya, dan masih banyak lagi. Sedangkan dari segi energi listrik, manfaatnya bagi kehidupan manusia secara umum, contohnya penggunaan listrik dalam alat-alat elektronik rumah tangga (seperti televisi, kulkas, setrika, AC, dan lain sebagainya).

Tapi masih banyak manusia atau masyarakat dunia yang belum tahu cara mengelola atau mengalihkan energi matahari dan energi listrik tersebut sehingga saling berhubungan dan berkaitan satu sama lain, misalnya saja seperti saya. Meski dari segi teori yang secara umum cukup memahami apa itu energi matahari dan energi listrik. Namun secara prakteknya dalam kehidupan sehari-hari tidak bisa menerapkannya. Mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah menjadi energi listrik sepenuhnya juga bisa kita sebut dengan Panel Surya. Hal tersebut tentu saja disebabkan oleh berbagai faktor sebab dan akibat. Setiap individu mempunyai alasannya masing-masing dan tidak selalu sama dengan pendapat orang lain.


B.        ALASAN SAYA

Berikut merupakan alasan saya mengenai penyebab mengapa saya tidak membangun panel surya di atap rumah saya.

Penyebab pertama mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu kurangnya pengetahuan yang lebih dalam lagi mengenai panel surya tersebut. Kurangnya pengetahuan yang lebih mendalam ini menyangkut berbagai aspek seperti kurangnya pengetahuan mengenai bagaimana cara membuat panel surya (apa yang perlu dilakukan pertama, yang dilakukan selanjutnya, dan yang dilakukan diakhirnya), apa saja bahan yang diperlukan dalam pembuatan panel surya (bahan-bahan yang dibutuhkan di bagian-bagian tertentu), kurangnya pengetahuan apa saja manfaat panel surya (dari segi ekonomi, segi sosial, ataupun kehidupan pribadi setiap individu), seberapa efisiensinya, bagaimana cara mengoperasikan panel surya, bagaimana pemeliharaannya, berapa waktu yang dibutuhkan panel surya, dan hal-hal lain yang menyangkut mengenai pengetahuan tentang panel surya.

Penyebab kedua mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu kurangnya modal atau keuangan yang dimiliki atau yang tersedia dalam pembuatan panel surya. Untuk membuat sebuah proyek panel surya tentu saja akan mengeluarkan atau membutuh dana yang sangat besar apalagi jika proyek tersebut kita lakukan sendiri atau untuk kepentingan individu. Apalagi bagi saya yang masih pelajar, tentu saja itu sangat besar dana nya yang tidak mungkin dapat saya keluarkan ataupun sediakan untuk pembuatan panel surya. Panel surya terbuat dari bahan mahal, bahkan dengan penurunan harga yang terjadi hampir setiap tahun, harganya tetap terasa mahal. Dan biaya awalnya yang terbilang sangat tinggi.

Penyebab ketiga mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu tidak adanya rumah pribadi. Seperti saya yang masih pelajar, masih belum memiliki rumah pribadi, yang masih tinggal bersama orang tua atau di rumah orang tua. Hal tersebut juga penyebab mengapa tidak membuat panel surya di atap rumahnya. Meskipun banyak orang yang memiliki ambisi dan motivasi yang besar untuk membuat panel surya, jika tidak mempunyai rumah pribadi maka impian yang diambisikan tersebut akan sia-sia. Namun hal tersebut juga menyebabkan orang-orang lebih giat lagi untuk memiliki rumah sendiri atau rumah pribadi sehingga lebih leluasa melakukan berbagai dekorasi yang sesuai dengan keinginan pribadi.

Penyebab keempat mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu daerah atau lokasi tempat tinggal (rumah) beserta ukuran rumah dan atap rumahnya. Pembuatan panel surya pada atap rumah memerlukan lokasi yang tepat. Lokasi yang diperlukan adalah lokasi rumah atau tempat tinggal yang berada di daerah terpencil. Daerah terpencil ini bukan berarti daerah yang ada di desa atau dusun, dan bukan berarti juga panel surya tidak dapat dibuat di daerah desa ataupun dusun. Daerah terpencil yang saya maksud di sini yaitu daerah yang berada di pinggiran kota bukan di tengah kota, yang di kiri dan kanannya adalah perumahan atau gedung. Selain berdasarkan daerah atau lokasi, yang dibutuhkan juga adalah ukuran rumah atau tempat tinggal. Ukuran rumah atau tempat tinggal yang dibutuhkan dalam pembuatan panel surya yaitu dalam skala yang cukup besar dan luas. Sedangkan rumah atau tempat tinggal saya kurang memungkinkan untuk dibangunnya panel surya.

Penyebab kelima mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu karena saya tidak bisa membangun panel surya dengan kemampuan sendiri.  Karena kurangnya keterampilan yang saya miliki dalam pembuatan panel surya tersebut, tentu saja saya membutuhkan beberapa tenaga kerja yang harus membantu saya. Dan untuk menyewa beberapa tenaga kerja tersebut tentu saja akan mengeluarkan dana yang cukup besar. Dan juga terbatasnya jumlah tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang bagaimana cara pembuatan panel surya di atap rumah.

Penyebab keenam mengapa saya tidak mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya, yaitu kurang lengkapnya surat menyurat resmi yang akan mendukung proses pembangunan panel surya pada atap rumah. Susahnya mengatur atau mengurus surat ijin pembangunan, dikarenakan umur saya yang masih di bawah umur. Saya tidak bisa sembarangan membangun panel surya pada atap rumah saya tanpa seijin pemerintah setempat, seperti RT/RW, kelurahan, kecamatan, dan lain sebagainya.


Berikut merupakan akibat yang bisa kita rasakan ketika kita membangun panel surya atau mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya.

Yang pertama, panel surya atau mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya dapat mengakibatkan manusia atau masyarakat dunia bersikap boros. Dalam arti manusia atau masyarakat dunia akan menggunakan energi listrikyang telah diubah dari energi matahari dengan semena-mena atau sesuka hati. Meskipun energi matahari merupakan energi yang sangat ramah lingkungan, memiliki jangka waktu yang lama, dan benar-benar bebas digunakan oleh setiap orang, tetap saja manusia atau masyarakat dunia harus mampu menahan dirinya agar bisa lebih hemat lagi dalam penggunaan energi-energi yang ada.

Yang kedua, panel surya atau mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya dapat mengakibatkan manusia atau masyarakat dunia dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam pembuatan panel surya tersebut. Baik dalam segi estetika dalam arsitekturnya maupun penempatan panel surya tersebut di atap rumah.

Yang ketiga, panel surya atau mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya dapat digunakan tanpa mengakibatkan polusi, baik polusi udara maupun suara. Dapat juga digunakan dalam segala cuaca. Rasanya, panel surya memang akan dapat menjadi pembangkit listrik masa depan.


Yang keempat, panel surya atau mengubah energi matahari yang diserap oleh atap rumah saya menjadi energi listrik sepenuhnya dapat mengakibatkan naiknya devisa suatu negara jika negara tersebut sudah memiliki bangunan khusus panel surya dan suatu negara dapat menghemat dana yang akan dikeluarkan untuk energi-energi lain (seperti energi batu bara yang jangka waktu penggunaannya sangat terbatas).